PAD Provinsi NTB Terus Meningkat dalam Trajectory Positif

Mataram-NTB, 2 November 2023 – Progres realisasi pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan tren positif yang berkelanjutan dari tahun ke tahun. Data mencatat bahwa sejak tahun 2021 hingga bulan Oktober 2023, PAD terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pada tahun 2021, PAD NTB mencapai lebih dari Rp. 1,888 triliun. Kemudian, pada tahun 2022, terjadi pertumbuhan sebesar 21,37 persen, meningkatkan PAD menjadi lebih dari Rp. 2,292 triliun. Hingga bulan Oktober 2023, PAD mencapai lebih dari Rp. 2,072 triliun, dengan estimasi pertumbuhan hingga akhir tahun mencapai 17,8 persen.

Keberhasilan ini tak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi NTB, termasuk optimalisasi kinerja dengan layanan 24 jam nonstop selama tujuh hari dalam satu minggu. Inovasi seperti layanan e-Samsat Delivery telah menjadi kekuatan utama Bappenda NTB dalam meningkatkan penerimaan PAD.

Kepala Bappenda Provinsi NTB, Hj. Eva Dewiyani, S.P., menyampaikan optimisme bahwa tren pertumbuhan PAD ini akan mendukung upaya penyehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2024. Tahun anggaran 2024 dijadikan momentum untuk fokus pada program dan kegiatan prioritas, dengan melakukan rasionalisasi belanja daerah.

Meskipun belanja program dan kegiatan di seluruh perangkat daerah mengalami penyesuaian, Bappenda NTB terus berusaha untuk meningkatkan realisasi PAD agar dapat mendukung pembiayaan program dan kegiatan daerah.

Eva menambahkan bahwa jenis penerimaan PAD di Provinsi NTB meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan lain-lain yang sah. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan kontributor terbesar dalam pembentukan PAD, sehingga optimalisasi PKB menjadi fokus.

Selain itu, Eva menyebut bahwa pertumbuhan potensi baru didukung dengan penegakan hukum yang kuat dan tren pertumbuhan PAD yang positif setiap tahun. Hal ini memberikan optimisme bahwa kondisi fiskal Pemerintah Provinsi NTB akan membaik di tahun 2024.

Sebagai apresiasi terhadap kontribusi wajib pajak, Bappenda NTB memberikan hadiah umrah kepada 13 wajib pajak yang beruntung. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong optimalisasi penerimaan pajak dan memberikan insentif kepada wajib pajak yang patuh.,

, 2 November 2023 – Progres realisasi pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan tren positif yang berkelanjutan dari tahun ke tahun. Data mencatat bahwa sejak tahun 2021 hingga bulan Oktober 2023, PAD terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pada tahun 2021, PAD NTB mencapai lebih dari Rp. 1,888 triliun. Kemudian, pada tahun 2022, terjadi pertumbuhan sebesar 21,37 persen, meningkatkan PAD menjadi lebih dari Rp. 2,292 triliun. Hingga bulan Oktober 2023, PAD mencapai lebih dari Rp. 2,072 triliun, dengan estimasi pertumbuhan hingga akhir tahun mencapai 17,8 persen.

Keberhasilan ini tak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi NTB, termasuk optimalisasi kinerja dengan layanan 24 jam nonstop selama tujuh hari dalam satu minggu. Inovasi seperti layanan e-Samsat Delivery telah menjadi kekuatan utama Bappenda NTB dalam meningkatkan penerimaan PAD.

Kepala Bappenda Provinsi NTB, Hj. Eva Dewiyani, S.P., menyampaikan optimisme bahwa tren pertumbuhan PAD ini akan mendukung upaya penyehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2024. Tahun anggaran 2024 dijadikan momentum untuk fokus pada program dan kegiatan prioritas, dengan melakukan rasionalisasi belanja daerah.

Meskipun belanja program dan kegiatan di seluruh perangkat daerah mengalami penyesuaian, Bappenda NTB terus berusaha untuk meningkatkan realisasi PAD agar dapat mendukung pembiayaan program dan kegiatan daerah.

Eva menambahkan bahwa jenis penerimaan PAD di Provinsi NTB meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan lain-lain yang sah. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan kontributor terbesar dalam pembentukan PAD, sehingga optimalisasi PKB menjadi fokus.

Selain itu, Eva menyebut bahwa pertumbuhan potensi baru didukung dengan penegakan hukum yang kuat dan tren pertumbuhan PAD yang positif setiap tahun. Hal ini memberikan optimisme bahwa kondisi fiskal Pemerintah Provinsi NTB akan membaik di tahun 2024.

Sebagai apresiasi terhadap kontribusi wajib pajak, Bappenda NTB memberikan hadiah umrah kepada 13 wajib pajak yang beruntung. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong optimalisasi penerimaan pajak dan memberikan insentif kepada wajib pajak yang patuh.