“Kepala BPS NTB Wahyuddin Sampaikan Berita Baik: Inflasi Stabil di Wilayah”

Mataram, NTB – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Drs. Wahyuddin, MM, memberikan penjelasan terkait tingkat inflasi yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Oktober 2023. Dalam penyampaiannya, Wahyuddin menyatakan bahwa meskipun tingkat inflasi NTB sedikit di atas rata-rata nasional, yaitu sekitar 2,66% dibandingkan dengan 2,56% tingkat nasional, wilayah ini masih berada dalam rentang kendali.

“Inflasi tahun-ke-tahun di gabungan Kota Mataram dan Kota Bima sebesar 2,66%, sedangkan tingkat inflasi nasional sekitar 2,56%. Oleh karena itu, sebenarnya masih dalam kendali karena masih dalam target inflasi yang ditetapkan pada awal tahun, yakni 3% plus minus 1. Artinya, NTB masih dalam kondisi aman,” jelas Wahyuddin.

Wahyuddin juga mengklarifikasi bahwa inflasi di Kota Mataram dan Kota Bima, khususnya, dipengaruhi oleh kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini di wilayah NTB. Kenaikan harga beras ini memiliki kaitan dengan musim El Nino yang melanda Indonesia.

“El Nino tidak hanya terjadi di wilayah NTB tetapi hampir di seluruh daerah di Indonesia,” tegas Wahyuddin.

Selain itu, Kepala BPS NTB menjelaskan bahwa di sisi lain, kenaikan harga gabah dan beras memberikan manfaat nyata bagi para petani di NTB. Hal ini tercermin dalam peningkatan Nilai Tikar Petani (NTP), yang merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. Semakin tinggi angka NTP, semakin baik kehidupan para petani.

Dr. H. Wirajaya Kusuma, M.Si, Karo Ekonomi Setda Provinsi NTB, juga menyatakan bahwa upaya Pj. Gubernur NTB selama beberapa waktu ini dalam menjaga inflasi di NTB telah berjalan dalam koridor yang tepat dan sesuai dengan tujuan.

Wirajaya menjelaskan, “Penting untuk memahami konsep inflasi secara komprehensif. Inflasi diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Menjaga inflasi mirip dengan menjaga tekanan darah, harus berada pada kondisi yang normal. Tidak boleh terlalu tinggi, tetapi juga tidak boleh terlalu rendah. Alhamdulillah, upaya kita dalam menjaga inflasi sudah berjalan sesuai dengan jalur yang benar.”

Dengan demikian, meskipun terdapat tantangan dari perubahan iklim yang memengaruhi harga beras, NTB tetap berada dalam posisi yang aman dalam mengelola tingkat inflasi dan mendukung kesejahteraan petani di wilayah ini.