Mataram – Dalam upaya melawan praktik riba yang merajalela dan memberikan pemahaman penting tentang pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip Syariah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Koperasi UKM NTB telah memulai program peningkatan literasi keuangan syariah. Program ini dirancang untuk memberikan solusi efektif dan berkelanjutan terhadap masalah hutang yang tidak terbayarkan dan beban finansial yang terhingga yang menghantui masyarakat kecil.
Kadiskop NTB, dalam upayanya untuk mengatasi permasalahan ini, memperkenalkan “Program Peningkatan Literasi Keuangan Syariah Melalui Media Digital.” Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip keuangan syariah kepada masyarakat, dengan harapan dapat mengurangi praktik riba di kalangan masyarakat yang telah menjadi akar masalah finansial.
Salah satu fokus utama dari program ini adalah mengaktifkan anggota koperasi syariah yang mungkin belum sepenuhnya memahami manfaat keanggotaan mereka. Dengan literasi keuangan syariah yang ditingkatkan, program ini bertujuan untuk mengembangkan koperasi syariah dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggotanya.
Program peningkatan literasi keuangan syariah ini memanfaatkan berbagai media digital untuk menyebarkan pesan-pesan penting. Beberapa bentuk kampanye digital yang digunakan termasuk pembuatan video edukasi, kolaborasi dengan influencer, live streaming dan webinar, aplikasi WhatsApp, storytelling kreatif, serta kemitraan strategis.
Tujuan akhir dari peningkatan literasi keuangan syariah adalah tidak hanya mengatasi masalah riba yang merugikan, tetapi juga memperkuat koperasi syariah, meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dan secara keseluruhan, mengangkat kesejahteraan masyarakat di Provinsi NTB. Dengan upaya bersama dan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip keuangan syariah, diharapkan NTB akan menjadi contoh positif dalam memerangi praktik riba dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera secara finansial.