“Kejayaan NTB: Bazar Tahunan WIC Dihiasi oleh Keberhasilan NTB sebagai Icon”

Jakarta – Nusa Tenggara Barat (NTB) meraih kesuksesan sebagai ikon dalam gelaran Bazar Amal Tahunan ke-54 Women’s International Club (WIC) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Acara yang berlangsung selama 3 hari ini menjadi panggung megah bagi NTB untuk memamerkan kekayaan budaya dan tradisi khas daerah.

Panitia WIC, Maria Ginting, mengungkapkan kekaguman atas partisipasi NTB yang menjadi tuan rumah kali kedua dalam acara ini. Dengan penuh kebanggaan, NTB menampilkan pakaian adat lambung yang dipadukan dengan tenun Lenek, rambut di sanggul yang dihiasi dengan bunga berwarna merah, menciptakan kesan wanita Sasak tulen. Pesona busana ini berhasil menarik perhatian pengunjung bazar, yang penasaran dengan asal-usul dan ketersediaannya.

“Kami di buat menjadi wanita Lombok, dan baju adat NTB sukses membuat semua orang bertanya asal-usulnya,” ujar Maria di Stand Utama NTB. Ia menambahkan bahwa setiap sudut acara bazar dihiasi dengan pernak-pernik kekayaan budaya NTB, dari mandalika yang indah hingga musik Gamelan dan Tarian Sumbawa yang memukau penonton.

Maria juga memuji kekayaan budaya, alam, dan adat di Lombok yang seringkali terlupakan oleh banyak orang. Selain itu, kue-kue tradisional NTB, terutama cerorot, berhasil mencuri perhatian ibu-ibu menteri dan ibu-ibu OASE yang hadir.

Dalam kerjasama antara WIC dan Pemerintah NTB, Maria mengungkapkan bahwa seluruh pengurus WIC dari 40 negara yang turut serta dalam bazar berencana untuk berkunjung ke NTB. Dia berharap Pemerintah NTB dapat membantu mengorganisir kegiatan bagi para rombongan ibu-ibu WIC.

“Kerjasama kedepan kami akan berkunjung ke NTB bersama Ibu-ibu WIC, termasuk 40 negara yang turut serta di acara bazar ini,” jelasnya.

Pada akhir wawancara, Maria tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah NTB atas kontribusinya, baik dalam menyediakan baju adat lambung maupun dalam mengorganisir acara bazar. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan jika ada desa di NTB yang membutuhkan.

“Terima kasih kepada pemerintah NTB untuk baju lambungnya, dan jika ada desa yang perlu dibantu, kami siap datang untuk memberikan bantuan,” tutup Maria dengan tulus.